Pakar Politik Unhas: Prabowo Akhir-akhir Ini Terlihat Seperti Pemadam

1 month ago 28
Presiden Prabowo Subianto

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Presiden Prabowo Subianto meredam polarisasi politik lewat senjata abolisi dan amnesti terhadap dua tokoh politik papan atas.

Ini bukan sekadar menyita perhatian masyarakat, tetapi juga menguntungkan. Dua bidikannya tepat sasaran. Peluru abolisi mendarat pada Thomas Trikasih Lembong (Tom Lembong) dan amnesti untuk Hasto Kristiyanto.

Keuntungannya bukan hanya satu, lebih dari itu. Dia dinilai menjadi pemimpin yang bijaksana dan tegas, juga mendapat simpati dari kubu para rival yang sebelumnya berhadap-hadapan pada Pilpres lalu. Termasuk juga investasi jangka panjang menuju Pilpres 2029 mendatang.

Pakar politik Universitas Hasanuddin, Prof Sukri Tamma menilai, dalam setiap tindakan yang diambil oleh aktor politik, selalu ada konsekuensinya. Termasuk menghitung sebab akibat di baliknya, juga implikasi yang bisa mengikuti di belakangnya.

"Apalagi abolisi untuk Pak Tom Lembong dan amnesti untuk Pak Hasto ini, dalam tanda petik, bukan kasus biasa. Ini cukup lama dibicarakan masyarakat, apalagi dikaitkan dengan korupsi dan perintangan proses penanganan kasus Harun Masiku," buka dia kepada FAJAR, Minggu, 3 Agustus.

Namun begitu, tindakan ini dibenarkan oleh undang-undang. Sehingga, hal ini tidak bisa dianggap sebagai tindakan yang diambil tanpa aturan. Terlebih lagi, hal ini merupakan hak prerogatif yang memang diberikan kepada Presiden.

"Tentu ini tidak bisa dianggap sebagai tindakan semena-mena. Di posisi ini Pak Prabowo sebagai Presiden, dia tidak boleh mengambil sikap hanya berdasarkan rasa suka atau tidak suka, tentu juga mempertimbangkan aspek hukumnya," lanjutnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |