FAJAR.CO.ID -- Keputusan pemerintah melarang pedagang di tingkat pengecer untuk menjual LPG 3 Kg membuat cemas masyarakat. Mereka khawatir akan semakin kesulitan mendapatkan LPG 3 kg, karena jaraknya makin jauh, apalagi jika kehabisan pada malam hari.
Kekhawatiran pada keputusan pemerintah yang melarang pengecer menjual LPG 3 Kg diungkap Joko, salah seorang warga di Dinoyo, Surabaya.
"Bagaimana kalau ada acara keluarga atau tiba-tiba gas habis tengah malam. Biasanya, saya langsung beli di warung. Kalau harus ke pangkalan, ya jelas susah. Kadang orang kerja seharian, pulang sore, kalau pangkalan sudah tutup gimana?" ujarnya.
Masyarakat berharap pemerintah bisa memberikan solusi yang lebih bijak, tidak sekadar melarang tanpa memastikan akses yang lebih mudah.
Kekhawatiran sulitnya mendapatkan LPG 3 Kg akibat keputusan baru pemerintah juga dikemukakan oleh Siti, ibu rumah tangga di Dinoyo. Diakuinya, dirinya sangat cemas dengan kebijakan pemerintah yang hanya sekadar melarang tanpa memikirkan kesulitan masyarakat.
"Kalau pengecer nggak boleh jual, nanti kami belinya di mana? Pangkalan itu jaraknya jauh, antreannya panjang, belum lagi kalau habis. Biasanya tinggal beli di warung dekat rumah, sekarang malah ribet," katanya kepada JawaPos.com, Sabtu (1/2).
Kekhawatiran terhadap keputusan baru pemerintah yang melarang pengecer menjual LPG 3 Kg membuat masyarakat mempertanyakan kemampuan pangkalan memenuhi kebutuhan masyarakat jika pengecer tidak lagi berjualan.
"Pangkalan kan jumlahnya terbatas, apakah bisa mengakomodasi semua kebutuhan warga? Kalau semua orang harus ke pangkalan, nanti malah makin susah dapat gas," tambah Siti.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: