
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Universitas Airlangga (Unair), Prof. Henri Subiakto, memberikan dukungannya kepada Pakar Digital Forensik Rismon Sianipar dan tim yang tengah berjuang mengungkap kejanggalan dalam dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi.
Prof. Henri menekankan pentingnya peran kalangan intelektual dalam menjaga arah moral dan intelektual bangsa.
Ia menyerukan agar para akademisi tidak gentar dalam menyampaikan kebenaran, meski berisiko menghadapi tekanan.
"Pesanku untuk para akademisi dan intelektual negeri ini, jangan berhenti dan takut menyampaikan kebenaran," ujar Henri di X @henrysubiakto (28/5/2025).
Ia menegaskan bahwa apabila kaum intelektual memilih diam, maka bangsa ini akan kehilangan arah.
"Sebab kalau kalangan intelektual sudah enggan bicara, dan enggan menyampaikan kebenaran, maka bangsa ini akan tersesat dalam berpikiran dan tindakan," tandasnya.
"Sebagaimana orang berjalan tanpa arah dan panduan," kuncinya.
Sebelumnya, Pakar digital forensik, Rismon Hasiholan Sianipar, menegaskan tidak akan mundur meskipun dikriminalisasi buntut polemik keabsahan ijazah Jokowi.
Hal ini diungkapkan Rismon jelang menghadiri pemanggilan pertama Polda Metro Jaya usai dilaporkan Jokowi atas tuduhan ijazah palsu.
"Saya siap bertempur meski harus kalah akibat kriminalisasi, saya takkan mundur sejengkalpun," tegas Rismon kepada fajar.co.id, Selasa (20/5/2025).
Rismon sadar, ia bersama Roy Suryo, dan dr. Tifauzia Tyassuma menghadapi seseorang yang masih memiliki power. Meskipun jabatannya sebagai Presiden telah selesai.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: