Reshuffle Kabinet, Profesor Firman Noor Nilai Hubungan Presiden Prabowo dengan Jokowi Semakin Panas

5 hours ago 5
Presiden Prabowo Subianto

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Perombakan Kabinet Merah Putih yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto dengan mencopot lima menteri, menuai banyak komentar dari berbagai kalangan.

Kendati banyak mendapat penilaian positif, namun reshuffle pertama yang dilakukan Prabowo pada rezim pemerintahannya dinilai belum sepenuhnya mengakomodasi kepentingan dan suara-suara arus bawah.

Terutama suara atau aspirasi berbagai lapisan masyarakat yang menggelar gelombang demonstrasi hingga berujung kerusuhan beberapa waktu lalu.

Bahkan, pencopotan ima menteri dinilai masih disebabkan oleh persoalan internal di kabinet. Karena itu, harapan akan terjadinya perubahan seperti yang diharapkan masyatakat luas dipandang belum terlihat.

Penilaian tersebut disampaikan peneliti Politik, Profesor Firman Noor. Dia menyebut, pergantian menteri pasca gelombang demonstrasi ini masih disebabkan internal pemerintah.

Misalnya pergantian Menteri Keuangan (Menkeu). Penyebabnya lebih kepada Sri Mulyani yang sudah enggan untuk bekerja.

"Bisa juga karena alasan personal dimana pemerintah dianggap tidak terlalu melindungi Sri Mulyani, dengan adanya penjarahan di rumahnya," urainya.

Pergantian Menkopolkam Budi Gunawan juga memiliki alasan yang cenderung bukan pro rakyat. Budi Gunawan selama ini memang dipandang bukanlah circle atau orang kepercayaan dari Prabowo Subianto.

"Maka, presiden bisa jadi tidak terlalu nyaman dengan Budi Gunawan untuk menyerahkan persoalan keamanan," terang lelaki yang meraih gelar profesor termuda LIPI tersebut.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |