FAJAR.CO.ID, PALANGKARAYA – Upaya membuka 100.000 hektar (Ha) lahan baru pada tahun 2025 dipercepat. Hal ini sebagai bagian dari upaya mencapai swasembada pangan nasional.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Andi Nur Alam Syah menjelaskan, target ini merupakan bagian dari pengelolaan potensi lahan sebesar 500.000 Ha di Kalteng. Dari jumlah tersebut, 100.000 Ha sudah siap dan sudah ada SID-nya. Program ini mendapat dukungan anggaran yang signifikan yang dialokasikan untuk kegiatan cetak sawah, modernisasi pertanian, optimasi lahan dan brigade pangan.
“Target kita dari data yang tersedia itu 500 ribu Ha tersebut, mudah-mudahan 100 ribu Ha yang sudah siap ini bisa kita buka sampai bulan 6 tahun 2025,” jelas Andi.
Dalam pelaksanaan program ini, Kementan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian PU. Kementerian PU berkomitmen untuk normalisasi, membangun tanggul, memperbaiki pintu air, dan menyediakan pompa air untuk memastikan ketersediaan irigasi.
"Langkah ini diharapkan dapat mengurangi dampak banjir yang kerap melanda wilayah ini. Hari ini banjir yang kita hadapi di sana sudah mulai berkurang, dengan bangunan-bangunan ini ini memastikan bahwa 21.000 Ha yang ada di Dadahup bisa kita olah dan kita tanami, ini kolaborasi yang luar biasa,” tuturnya.
Andi menerangkan, anggaran pada Kementerian Pertanian mencapai Rp 29 triliun, di mana untuk wilayah Kalteng sendiri dialokasikan sebesar Rp 5,5 triliun guna program Cetak Sawah. Saat ini merupakan momentum yang tepat untuk kolaborasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka swasembada pangan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: