Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Wakil Menteri (Wamen) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan membahas penguatan peran perempuan dalam ketahanan pangan, termasuk peluang pengembangan Kebun Pangan Perempuan. (ANTARA/HO-Kemendagri)
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bersama Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan, mendorong pengembangan program Kebun Pangan Perempuan. Program ini diarahkan untuk memperkuat kontribusi perempuan dalam pemenuhan pangan keluarga sekaligus mendukung program prioritas pemerintah.
Selain penguatan peran perempuan, Kebun Pangan Perempuan juga diproyeksikan menjadi salah satu skenario pengendalian inflasi, khususnya dari komponen harga bahan pangan. Mendagri Tito menekankan pentingnya kolaborasi lintas instansi untuk memastikan ketersediaan pangan lokal yang lebih merata, mengingat fluktuasi harga kebutuhan dapur, seperti cabai, bawang merah, hingga bawang putih kerap memicu inflasi daerah. Padahal, sejumlah komoditas tersebut dapat diproduksi di berbagai wilayah Indonesia.
Keberadaan Kebun Pangan Perempuan diharapkan dapat membantu memenuhi ketersediaan bahan pangan yang sering menjadi pemicu inflasi.
Tito menilai peran perempuan sangat strategis dalam menjaga ketahanan pangan, terutama melalui pengelolaan lahan pekarangan dan kebun komunitas.
“Saya melihat ini sebagai salah satu solusi,” tutur Tito, Jakarta, Kamis (5/12/2025).
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, Donny Dhonanto, menilai gagasan Kebun Pangan Perempuan merupakan langkah tepat dan strategis untuk memperkuat ketahanan pangan keluarga, ekonomi lokal maupun kontribusi terhadap stabilitas harga pangan.
“Terlebih di tengah gejolak harga bahan pokok dan inflasi yang kadang dipicu rantai distribusi panjang atau fluktuasi pasokan,” ujar Donny saat dihubungi Jumat (5/12/2025).
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































