Purbaya Ogah Tanggung Pakai APBN, Berapa Sebenarnya Utang Kereta Whoosh?

11 hours ago 5
Situasi para penumpang kereta cepat Whoosh di Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (16/6/2024). ANTARA/Rubby Jovan

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa enggan menanggung utang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) alias Whoosh. Muncul pertanyaan, berapa sebenarnya jumlah utangnya?

Perlu diketahui, Purbaya dalam beberapa kesempatan mengungkapkan sikapnya yang enggan menanggung utang Whoosh.
Terbaru, itu diungkapkan saat inspeksi Mendadak (Sidak) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (13/10).

"Itu kan Whoosh sudah dikelola oleh Danantara kan. Danantara sudah ngambil Rp80 triliun lebih dividen dari BUMN, seharusnya mereka manage dari situ saja," kata Purbaya ke jurnalis.

"Kalau pakai APBN agak lucu. Karena untungnya ke dia (Danantara), susahnya ke kita. Harusnya kalau diambil (dividen BUMN), ambil semua gitu (termasuk beban utang BUMN)," sambungnya.

Sementara itu, pihak istana akan menyiapkan pembayaran skema non-APBN. Itu dikonfirmasi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.

Dia mengatakan pemerintah telah mendiskusikan langkah-langkah alternatif untuk mencari solusi pembiayaan yang tidak membebani APBN.

“Beberapa waktu yang lalu juga sudah dibicarakan untuk diminta mencari skema ya, skema supaya beban keuangan itu bisa dicarikan jalan keluar,” kata Prasetyo di Kertanegara, Jakarta, Minggu (12/10) dikutip Antara.

Meski begitu, dia mengatakan pembahasannya belum rampung. Karena tidak bisa dibahas hanya dalam satu malam.

Lalu, berapa sebenarnya utang Whoosh?

KCJB atau Whoosh dibangun dengan nilai investasi US$7,2 miliar atau setara Rp116,54 triliun (asumsi kurs Rp16.186 per dolar AS).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |