 Ketua Umum Palpasi Indonesia, Andi Muh. Riski AD
									Ketua Umum Palpasi Indonesia, Andi Muh. Riski AD
							FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pemuda Peduli Pendidikan dan Demokrasi Indonesia (Palpasi Indonesia) menilai keputusan Rahayu Saraswati untuk tetap mengemban amanah sebagai anggota DPR RI merupakan langkah yang sejalan dengan prinsip-prinsip dasar demokrasi.
Ketua Umum Palpasi Indonesia, Andi Muh. Riski AD, mengatakan keputusan tersebut mencerminkan kematangan politik dan sikap terbuka terhadap kritik.
Ia menegaskan, keputusan Rahayu bukanlah drama politik, melainkan bentuk tanggung jawab terhadap publik.
“Rahayu menunjukkan integritas politik yang matang, berani terbuka, mau dikritik, dan pada akhirnya menempatkan kepentingan publik di atas kalkulasi pribadi. Tetapnya ia di DPR bukan mundur dari tanggung jawab, melainkan memilih jalur institusional agar suara anak muda betul-betul terwujud dalam kebijakan. Bukan drama atau sandiwara,” ujar Riski di Jakarta.
Menurut Palpasi Indonesia, sikap awal Rahayu yang menyatakan niat mundur merupakan bentuk akuntabilitas personal.
Namun setelah mendengar aspirasi masyarakat, termasuk konstituen muda, dan melalui proses kelembagaan di Majelis Kehormatan Dewan (MKD), mandatnya untuk tetap bekerja di parlemen menjadi tegas.
“Kursi parlemen adalah amanah rakyat. Dengan tetap mengabdi, Rahayu memberi pesan penting bahwa keberanian berefleksi dapat berjalan seiring konsistensi melayani,” tegas Riski.
Lebih jauh, Palpasi Indonesia mengaitkan keputusan Rahayu dengan teori-teori demokrasi modern.
Merujuk pemikiran Hanna Pitkin, kualitas wakil rakyat terletak pada perwakilan substantif—yakni pada apa yang diperjuangkan, bukan sekadar siapa yang duduk di kursi parlemen.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

 8 hours ago
                                7
                        8 hours ago
                                7
                    
















































