Rapat dengan Raja Juli Antoni, Rahmat Saleh PKS Desak Menteri Mundur

2 days ago 15
Menhut Raja Juli Antoni dan Wamenhut Sulaiman Umar. Foto: ANTARA/HO-Kemenhut

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni jadi sasaran kritik anggota DPR RI di senayan. Hal itu terjadi setelah Menjut hadir dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, Kamis (4/12).

Bahkan, dalam rapat itu terlontar pernyataan tegas anggota dewan agar menteri yang tidak becus menangani masalah banjir sebaiknya mengundurkan diri. Meski desakan kepada menteri untuk mundur itu tidak menyebut langsung nama Menhut, Raja Juli Antoni.

Dalam rapat itu, Anggota Komisi IV DPR RI, Rahmat Saleh mengingatkan menteri yang tak sanggup menangani persoalan banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) bisa menyatakan mundur.

Awalnya, legislator fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyebut peristiwa banjir dan longsor Sumatera sebagai bencana besar dengan ratusan nyawa meninggal dunia.

"Bapak Menteri yang saya hormati, satu nyawa sangat berharga, sekarang hampir 765 meninggal per kemarin, 650 belum ditemukan. Ini bencana besar, bukan main-main," kata Rahmat, Kamis.

Dia kemudian menyinggung langkah menteri di Filipina yang memilih mundur dari jabatan ketika negara dengan Ibu Kota Manila itu diterpa banjir. "Jentelmen dua menterinya, karena merasa menganggap tidak mampu mengatasi itu," ujar legislator Dapil I Sumbar itu.

Rahmat kepada Raja Juli mengingatkan bahwa langkah mundur bukan hal negatif, terlebih ketika menteri tak sanggup menyelesaikan dampak bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
"Jadi, bukan sesuatu yang salah juga kalau menteri tidak sanggup mengatasi memutuskan mundur, itu adalah tugas yang mulia menurut saya," ujarnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |