
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Di tengah polemik dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi, Koordinator Relagama Bergerak, Bangun Sutoto, menegaskan posisi organisasinya yang disebut berdiri di atas semangat kejujuran dan keberanian moral.
Bangun mengatakan, meski Relagama Bergerak dan Relagama sama-sama berasal dari lingkungan alumni UGM, keduanya memiliki arah gerak yang berbeda.
"Kami Beda. Maaf, kami tegaskan bahwa kami harus tampil beda. Walau sama-sama alumni UGM dengan ijazah asli, visi dan misi kami berbeda,” kata Bangun kepada fajar.co.id, Sabtu (19/7/2025).
Ia menjelaskan bahwa Relagama merupakan singkatan dari Relawan Gadjah Mada, sedangkan Relagama Bergerak adalah kependekan dari Relawan Alumni Universitas Gadjah Mada Bergerak.
Menurutnya, wadah ini dibentuk sebagai ruang bagi para alumni yang berpikir merdeka.
“Relagama Bergerak adalah wadah bagi para manusia bermental merdeka,” lanjutnya.
Bangun menambahkan, organisasi ini dibangun di atas prinsip-prinsip kejujuran dan kesetaraan antar alumni, yang dirumuskan dalam semboyan, 'Alumni Bersatu Suarakan Kejujuran'.
Ia pun menjelaskan tiga motto utama organisasi yang mereka pegang teguh dalam pergerakannya.
“Sesama alumni jangan saling mencurigai. Sesama alumni jangan saling mencaci. Dan, sesama Kagama jangan ada dusta," terangnya.
Bagi Relagama Bergerak, lanjut Bangun, organisasi ini bukan sekadar forum alumni, melainkan media belajar untuk menjadi manusia merdeka, bukan pengekor atau pecundang.
"Relagama Bergerak jadi media belajar bersama untuk menjadi manusia merdeka bermental pejuang. Bukan pecundang,” tandasnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: