Rencana Busuk Terbongkar, Uang Palsu dari UIN Alauddin Nyaris Digunakan untuk Pilkada

1 month ago 33
Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan saat menggelar ekspose kasus didampingi Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak dan Perwakilan dari Bank Indonesia (BI) Rizki Ernadi Wimanda (Foto: Muhsin/fajar)

FAJAR.CO.ID, GOWA -- Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan menjawab desas-desus bahwa uang palsu yang diproduksi di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar diduga digunakan saat Pilkada.

Hal ini dibeberkan Yudhi usai menggelar ekspose kasus di Mapolres Gowa, Kamis (19/12/2024) siang.

Dikatakan Yudhi, memang sebelumnya ada pengajuan proposal pendanaan Pilkada di Kabupaten Barru yang dilakukan salah seorang tersangka.

"Jadi tersangka mengajukan proposal pendanaan Pilkada di barru tapi alhamdulillah tidak jadi," ujar Yudhi kepada awak media.

Hanya saja, Yuhdi mengatakan bahwa niat awal menggunakan untuk Pilkada itu diurungkan setelah tidak ada Partai yang meliriknya untuk diusung.

"Jadi dana ini uang yang dicetak akan di pakai untuk itu (Pilkada), tapi tidak jadi tidak ada Partai yang mencalonkan," sebutnya.

Yudhi bilang, karena uang tersebut terdeteksi palsu, maka yang bersangkutan tidak jadi maju di Pilkada Kabupaten Barru.

"Walaupun nanti disebarkan dengan uang palsu supaya bisa memilih yang bersangkutan, ternyata karena uang palsu jadi tidak jadi," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, publik dikejutkan dengan munculnya kasus dugaan pencetakan uang palsu di lingkungan salah satu kampus ternama, UIN Alauddin Makassar.

Kasus ini memicu berbagai spekulasi liar di tengah masyarakat, salah satunya adalah dugaan bahwa uang palsu tersebut digunakan sebagai bagian dari praktik politik uang dalam Pilkada, khususnya untuk serangan fajar menjelang pemungutan suara.

Spekulasi ini berkembang setelah sejumlah pihak mempertanyakan tujuan sebenarnya dari pembuatan uang palsu tersebut.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |