
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kritikus, Faizal Assegaf mengkritik program retreat Kepala Daerah.
Kegiatan itu akan digelar satu hari setelah mereka dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Kamis (20/2/2025) nanti.
Adapun retret bakal dilakukan mulai 21-28 Februari 2025 nanti, di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah.
Menurut Faizal Assegaf program ini adalah proyek yang membuang-buang anggaran.
Ia bahkan menaruh curiga, ada niatan tersembunyi untuk mendikte kemandirian perangkat otonomi daerah.
“Retret Kepala Daerah adalah proyek boros anggaran,” katanya dikutip dari cuitan akun X pribadinya, Rabu (19/2/2025).
“Dan agenda terselubung ala militerisme untuk mendikte kemandirian perangkat otonomi daerah,” lanjutnya.
Dia juga ikut menyoroti Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang disebutnya ngawur karena program ini.
Faizal Assegaf menyebut program retreat kepala daerah ini lebih ke melecehkan eksistensi desentralisasi dan kearifan lokal.
“Tindak Mendagri sangat ngawur, bodoh dan melecehkan eksistensi desentralisasi dan kearifan lokal,” tuturnya.
Menurutnya, tindakan penataan baris-berbaris kepala daerah itu adalah secara simbolis mengumumkan kepada seluruh masyarakat di daerah seolah-olah gubernur dan bupati/wali kota berada pada perbudakan desentralisasi.
“Kepala daerah sudah seharusnya melakukan perlawanan kepada menteri-menteri, presiden, apabila kebijakan itu merugikan rakyat di daerah,” tuturnya.
Ditegaskan, posisi antara pemerintah pusat dan daerah sama hanya perbedaan kewenangan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: