Pemerhati politik dan kebangsaan, M. Rizal Fadillah,
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pemerhati Politik dan Kebangsaan, M Rizal Fadillah, menyebut, 2026 berpotensi menjadi tahun kehancuran bagi Presiden ke-7 RI, Jokowi.
Bukan tanpa alasan, Rizal menggambarkan bahwa masa kejayaan Jokowi sudah berada di ujung perjalanan.
Dikatakan Rizal, Desember 2025 menjadi titik penutup dari bebasnya Jokowi bernapas dalam ruang kekuasaan yang sebelumnya dinikmatinya.
Ia menuturkan optimisme yang diyakini sebagian pihak, bahwa Jokowi mampu mempertahankan pengaruh politik hingga 2029, hanyalah ilusi karena tidak memiliki dasar kuat.
“Desember 2025 adalah akhir bernafas bebas Jokowi menikmati memori kekuasaan lama yang dijabatnya. Ajal dari kejayaan semakin mendekat,” ujar Rizal kepada fajar.co.id, Minggu (7/12/2025).
Rizal juga menilai kondisi fisik dan mental Jokowi semakin melemah, hingga berpotensi ditinggalkan oleh orang-orang yang dulu mendukungnya.
"Optimisme mampu bergerak hingga tahun 2029 hanya mimpi bahkan ilusi. Itu tidak memiliki landasan teori maupun akar empirik," ucapnya.
Kasus ijazah yang disebutnya sebagai skandal terbesar dinilai akan menjadi pukulan telak. Ia menyatakan persoalan tersebut semakin sulit ditutupi.
“Fisik dan mental Jokowi semakin ambruk. Dengan mengais sisa-sisa kekuatan yang ada Ia akan ditinggalkan sendirian dalam sepi," tukasnya.
"Kasus terberat yang membuatnya terhina sehina-hinanya dan direndahkan serendah-rendahnya yaitu ijazah palsu semakin sulit untuk ditutupi atau disembunyikan," sambung dia.
Rizal kemudian menyinggung berlakunya KUHP baru pada Januari 2026, yang menurutnya mengubah situasi politik dan hukum nasional secara signifikan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
















































