Soroti PBNU dan Hasil Riset Greenpeace Terkait Raja Ampat, Said Didu; Silahkan Publik Menilai

3 days ago 13
Said Didu

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu menanggapi unggahan @MurtadhoRoy membahas tentang PBNU yang kerap menganggap segala yang bertolak belakang dengannya adalah wahabi salah satunya hasil riset Greenpeace.

Melalui akun X miliknya, @msaid_didu ia menuliskan bahwa sudah waktunya publik untuk mencermati segala hal yang mendesak dan mempertimbangkan berbagai keputusan, termasuk kebijakan pemerintah.

"Silahkan publik menilai," tulis Said Didu dilansir X Selasa, (10/6/2025).

Unggahan Said Didu disertai dengan keterangan dari akun @MurtadhoRoy yang menyebut, bahwa salah seorang ketua PBNU, Kiai Ulil Abshar Abdalla pernah bilang: @GreenpeaceID dan @walhinasional adalah wahabi lingkungan.

"Intinya semua yang tidak sejalan dengan PBNU dicap wahabi. Banyak sekali riset Greenpeace soal kerusakan hutan oleh deforestasi dan PSN, tapi bagi PBNU: bodo amat," tulis @MurtadhoRoy.

Sementara itu, dilansir dari Greenpeace.org, baru-baru ini aktivisnya khususnya Greenpeace Indonesia bersama empat anak muda Papua dari Raja Ampat menggelar aksi damai untuk menyuarakan dampak buruk pertambangan dan hilirisasi nikel yang membawa nestapa bagi lingkungan hidup dan masyarakat.

Aksi tersebut digelar saat Wakil Menteri Luar Negeri, Arief Havas Oegroseno, berpidato dalam acara Indonesia Critical Minerals Conference 2025 hari ini di Jakarta.

Dengan penuh semangat, aktivis Greenpeace menerbangkan banner bertuliskan “What’s the True Cost of Your Nickel?”, serta membentangkan spanduk dengan pesan “Nickel Mines Destroy Lives” dan “Save Raja Ampat from Nickel Mining”.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |