Tak Ingin Terlibat Kubu-kubuan, Pengasuh Ponpes Lirboyo dan Al-Falah Ploso Ogah Terima Gus Yahya dan Gus Ipul

2 hours ago 2
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -  Kisrul elite Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tampaknya cukup mempengaruhi sikap dan pemikiran sesepuh NU di Jawa Timur.

Di tengah memanasnya perseteruan antara Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal Saifullah Yusuf (Gus Ipul), para ulama sepuh di Jawa Timur yang selama ini menjadi penyangga moral organisasi menunjukkan sikap yang mengejutkan. Mereka enggan menerima silaturahmi petinggi NU yang terlibat kisruh.

Sikap diam para kiai sepuh mulai terbaca ketika Gus Ipul dan Gus Yahya melakukan upaya sowan beruntun ke berbagai pondok pesantren besar di Jawa Timur, termasuk Pondok Pesantren Lirboyo dan Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri. 

Langkah keduanya dinilai sebagai upaya mencari legitimasi di tengah konflik internal yang belum menemukan solusi.

Diketahui, Selasa, 25 November 2025, Gus Ipul lebih dahulu sowan ke Lirboyo sebelum melanjutkan perjalanan ke Al-Falah Ploso untuk menemui KH. Nurul Huda Djazuli (Mbah Dah), salah satu kiai sepuh yang dihormati dalam tradisi keulamaan NU. 

Namun, kunjungan itu tidak membuahkan hasil, karena Mbah Dah tidak berkenan menemui rombongan.

Dua hari berselang, giliran Gus Yahya mencoba melakukan langkah serupa. 

Namun, hasilnya identik dia hanya diterima oleh Gus Kautsar, putra Mbah Dah, tanpa bisa bertemu langsung dengan sang kiai sepuh.

"Tidak ditemui kiai, ketemunya sama Gus Kautsar,” kata narasumber yang enggan diketahui identitasnya, Senin (1/12).

Sikap serempak para kiai sepuh itu mulai dibaca sebagai isyarat keras bahwa mereka tidak ingin terseret dalam konflik kubu-kubuan. 

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |