Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko
DAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat Media Sosial Chusnul Chotimah menyentil Budiman Sudjatmiko. Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) yang dikenal sebagai aktivis 1998.
“Sekarang terdiam @budimandjatmiko,” kata Chusnul dikutip dari unggahannya di X, Jumat (4/11/2025).
Pernyataan itu diungkapkan Chusnul menanggapi unggahan lawas Budiman. Saat dia menimpali pernyataan Amien Rais yang menyebit komunisme bangkit sejak Jokowi jadi presidem.
“Pak @jokowi yang "cuma" S1 tapi bisa memaksa 1 profesor & 1 jendral berlomba-lomba untuk jadi lebih bodoh 1 sama lain. Karena siapa yang paling tampak bodoh, dia akan dianggap paling berbeda dan layak jadi jagoan melawan Pak Jokowi.
Ini belum pernah kejadian dalam sejarah republik!” tulis Budiman dalam unggahannya pada 2 Oktober 2020 di X.
Budiman mengatakan, waktu aktivis-aktivis senior dan junior melawan Soeharto, mereka berlomba-lomba untuk jadi (tampak) pintar dengan cara berlomba menulis paling rajin, pidato paling inspiratif, diskusi dan debat paling tajam serta analitis.
“Dulu spiritnya: demokratiskan Indonesia, cerdaskan kehidupan bangsa. Yang sekarang: asal bukan @jokowi & ngawur adalah kuncinya! Bukan berarti gak ada oposan pak @jokowi yang cerdas ya. Lumayan ada. Tapi saat mereka gak ngawur, gagal jadi jagoan anti @jokowi nomor 1!” ujarnya.
Pada zaman Soeharto, dia mengatakan oposisi & kritikusnya bahkan ada yang sampai mengejar gelar Doktor dalam bidang hukum (sampai luar negeri) untuk menguliti kengawuran Orba dalam berkonstitusi. Menurutnya, ikut-ikutan jadi oposisi terhadap Orba berasa ketularan ilmunya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































