Tifatul Sembiring Kecam Izin Penebangan Hutan, Said Didu: Semoga Politisi Juga Semakin Sadar

3 days ago 11
Tumpukan kayu yang terbawa arus banjir di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Jumat (28/11/2025). (Antara )

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring menyoroti keras bencana banjir dan tanah longsong yang terjadi di Provinsi Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar).

Dia menyoroti terkait dugaan terjadinya kerusakan hutan akibat eksplotasi yang dilakukan oleh oknum tertentu seperti pengusaha yang yang melakukan penebangan pohon atau pembalakan hutan, sehingga memicu banjir parah di wilayah itu.

Dia lantas menyesalkan para pejabat yang memberi izin penebangan kayu, serta menyesalkan perusahaan kayu yang terlalu rakus dalam mengeksploitasi hutan sehingga terjadi kerusakan dan memicu banjir yang tidak terkendali.

"Wahai pemberi izin penebangan, perusahaan2 kayu yang rakus dan tamak, oknum2, preman2. Lihat hasil kerja kalian telah sengsarakan rakyat," kata Tifatul Sembiring dalam cuiutannya di akun media sosial, Kamis (4/12).

Dia menyatakan, banjir yang membawa kayu gelondongan di Sumut menjadi bukti nyata kerusakan yang terjadi di daratan bahkan lautan. "Telah nyata kerusakan di daratan dan di lautan, disebabkan ulah tangan2 manusia. Deforestasi oleh manusia2 jahat," tandasnya.

Sorotan Tifatul itu lantas mendapat respons dari Mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu. Dia melanjutkan bahwa, kerusakan itu tidak luput dari sikap elite politik yang cenderung diam bahkan ikut membuat aturan yang memudahkan oligargi mengeruk kekayaan alam Indonesia.

"Ada yg terlupakan dan politisi yang diam bahkan ikut membuat peraturan memudahkan kaum oligarki merampok sumber daya alam," tandas Said Didu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |