
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Deyang, merespons kasus Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Cimarga, Dini Fitria, Kabupaten Lebak, Banten.
Seperti diketahui, Dini dilaporkan ke pihak kepolisian usai diduga menampar seorang siswa kelas XII berinisial ILP (17) yang ketahuan merokok di lingkungan sekolah.
Dikatakan Nanik, keputusan menonaktifkan kepala sekolah tersebut justru menimbulkan pertanyaan besar soal wibawa guru di hadapan murid.
“Aduhh kepala sekolah nampar murid yang ngerokok kok malah dinonaktifkan," ujar Nanik di Facebook pribadinya (15/10/2025).
"Terus wibawa guru di mana kalau kayak gini?," tambahnya.
Ia khawatir kebijakan seperti ini dapat menurunkan otoritas guru di mata para siswa.
“Bisa-bisa murid di kelas ngrokok semua dan guru tidak bisa apa-apa,” tukasnya.
Nanik juga menilai bahwa reaksi berlebihan dari pihak tertentu.
Terutama ancaman mogok sekolah dari para siswa tidak seharusnya menjadi dasar untuk menjatuhkan sanksi kepada kepala sekolah.
“Lalu mengapa Kepsek dinonaktifkan? Karena muridnya ngancam gak masuk alias mogok sekolah. Lha ini kok ada budaya baru sedikit-sedikit mengancam,” tegasnya.
Nanik bilang, kondisi seperti ini menggambarkan semakin beratnya tugas seorang guru di tengah menurunnya disiplin pelajar.
“Guru, berat nian tugasmu. Kini meski batinmu meronta lihat kelakuan amoral anak didikmu, kalian tidak boleh berbuat apa-apa,” Nanik menuturkan.
(Muhsin/fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: