Wamentan Gandeng TNI Kawal Serapan Bulog dan Harga Gabah Stabil

2 months ago 45
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Teritorial Mabes TNI yang bertajuk Sinergi Akselerasi Swasembada Pangan Nasional di Denma Mabes TNI, Jakarta. ANTARA/HO-Humas Kementan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Teritorial Mabes TNI yang bertajuk Sinergi Akselerasi Swasembada Pangan Nasional di Denma Mabes TNI, Jakarta. ANTARA/HO-Humas Kementan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menggandeng TNI dalam mengawal serapan gabah kering panen (GKP) petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan, yakni Rp6.500 per kilogram.

"Kita tidak bisa membiarkan harga gabah jatuh di bawah Rp6.500 per kilogram karena ini menyangkut kesejahteraan petani. Oleh karena itu, saya meminta bantuan penuh dari TNI untuk memastikan serapan Bulog berjalan optimal dan harga tetap stabil,” kata Wamentan dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Wamentan menyampaikan hal itu dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Teritorial Mabes TNI yang bertajuk Sinergi Akselerasi Swasembada Pangan Nasional di Denma Mabes TNI, Jakarta.

Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog ini menegaskan pentingnya peran TNI dalam mengawal serapan GKP di lapangan untuk memastikan tingkat produksi dan harga tetap stabil.

Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar menekankan bahwa harga gabah harus dijaga minimal Rp6.500 per kilogram, sesuai dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto.

Dia juga mengatakan bahwa jika harga gabah jatuh di bawah angka tersebut, petani akan merugi, yang dapat berdampak negatif pada produksi di musim tanam berikutnya.

“Kita tidak bisa membiarkan harga gabah jatuh di bawah Rp6.500 per kilogram karena ini menyangkut kesejahteraan petani. Jika harga anjlok, petani akan merugi dan dampaknya bisa mengganggu produksi musim tanam berikutnya," ujarnya.

Wamentan juga menambahkan bahwa keterlibatan TNI selama ini sudah terbukti memberi dampak positif dalam sektor pertanian, baik dari segi peningkatan produksi melalui program pompanisasi, optimalisasi lahan, dan pencetakan sawah, maupun dalam menjaga kestabilan harga pasca-panen.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |