China Balas Trump, Naikkan Tarif Impor Produk AS

1 month ago 49
Menteri Luar Negeri Wang Yi dalam konferensi pers tahunan soal "Kebijakan diplomasi dan hubungan luar negeri China" di Beijing, pada Jumat (7/3/2025). (ANTARA/Desca Lidya Natalia) Menteri Luar Negeri Wang Yi dalam konferensi pers tahunan soal "Kebijakan diplomasi dan hubungan luar negeri China" di Beijing, pada Jumat (7/3/2025). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan pihaknya tidak ingin pendekatan "bermuka dua" dari Presiden AS Donald Trump yang mengatakan ingin punya hubungan baik dengan Tiongkok tetapi pada saat yang sama meningkatkan tarif dagang.

"Tidak ada negara yang dapat menekan dan membendung China sambil mengatakan ingin mengembangkan hubungan baik dengan China. Pendekatan 'bermuka dua' ini tidak hanya merugikan stabilitas hubungan bilateral, tetapi juga tidak dapat membangun rasa saling percaya," kata Menlu Wang Yi dalam konferensi pers tahunan di Beijing pada Jumat.

Konferensi pers tersebut merupakan bagian dari rangkaian sidang parlemen China "Dua Sesi" pada 4-11 Maret 2025 yang membahas soal kinerja pemerintah China pada 2024 dan rencana kerja pemerintah untuk 2025.

Diketahui sejak 4 Maret 2025, AS menaikkan tarif impor barang-barang dari China dari 10 persen menjadi 20 persen dengan alasan China tidak cukup melakukan tindakan untuk menghentikan masuknya zat fentanil yaitu obat antinyeri golongan opioid untuk masuk ke AS.

"Soal fentanil, pertama-tama kami harus memperjelas bahwa China selalu dengan tegas menindak peredaran narkoba dan merupakan negara dengan kebijakan anti-narkoba yang paling ketat dan menyeluruh di dunia saat ini," ungkap Wang Yi.

Sejak awal 2019, atas permintaan Amerika Serikat, Wang Yi mengatakan China sudah mulai mengatur fentanil sebagai zat ilegal.

"Penyalahgunaan fentanil di AS merupakan masalah yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh AS sendiri. Dengan semangat kemanusiaan, China telah memberikan berbagai bantuan kepada AS, AS seharusnya tidak membalas kebaikan China dengan kejahatan dan bahkan menerapkan tarif sepihak untuk produk China karena hal itu bukanlah tindakan yang bertanggung jawab dari negara besar," tegas Wang Yi.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |