Generasi Letih dalam Senyap, Bonus Demografi Bukan Janji Surga

5 hours ago 3
Ilustrasi. (Foto: diskartes.com)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut, di balik narasi anak muda pekerja keras, tersembunyi kenyataan yang lebih pahit.

Melihat kondisi saat ini, Anies menuturkan bahwa para anak muda hanya sekadar bertahan hidup, bukan bertumbuh.

"Mereka sibuk, tapi tak selalu sejahtera. Dan bila sistem tetap diam, maka yang muncul adalah generasi pekerja yang kelelahan dalam senyap," ujar Anies serius di X pribadinya @aniesbaswedan (21/4/2025).

Pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini kemudian menyinggung terkait perlakuan yang diberikan pemerintah kepada generasi bangsa.

"Apakah setiap anak muda benar-benar punya kesempatan yang sama? Dunia makin digital, tapi tak semua bisa terhubung," cetusnya.

"Ada yang belajar coding dan AI, ada yang masih bertarung dengan sinyal putus-putus dan gawai yang dipakai bergantian," tambahnya.

Dikatakan Anies, kesenjangan digital saat ini masih nyata di Indonesia. Mereka yang terkoneksi akan terbang lebih tinggi, sementara yang terputus akan semakin terdesak.

"Ini bukan soal siapa yang rajin. Tapi soal siapa yang diberi pijakan, siapa yang dilengkapi untuk ikut dalam perlombaan," tukasnya.

Anies menegaskan, waktu yang selalu dibicarakan tidak akan mampu diajak berkompromi. Sebab, bonus demografi memiliki batas.

"Dalam dua dekade ke depan, Indonesia akan menjadi negara dengan populasi menua. Yang muda hari ini, akan menjadi tua yang harus ditopang nanti. Bebannya akan bergeser, dan itu harus disiapkan," imbuhnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |