
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Tagar darurat pendidikan dan save KIP kuliah viral di media sosial. Dampak dari efisiensi yang menyasar sektor pendidikan.
Pemangkasan anggaran itu menyasar kementerian yang menaungi pendidikan. Akibatnya, sejumlah program beasiswa hingga Uang Kuliah Tunggal (UKT) terancam naik.
Berbagai kalangan mengkritik kebijakan itu di media sosial. Tak sedikit yang menyerukan turun ke jalan.
“Temen-temen please jangan diem aja ya kalau pemerintah mulai semena-mena sama rakyat. Gaji mereka itu dari APBN, sebagian besar dari pajak yang sudah kita bayarkan. Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan itu kewajiban mereka,” kata seorang warganet.
“Ayo kita sama-sama naikan tagar ini. Semua orang berhak untuk mengenyam pendidikan tinggi. Semua orang berhak untuk keluar dari kemiskinan. Bagaimana bisa Indonesia emas terjadi jika rakyatnya tidak punya akses untuk pendidikan,” kata warganet lainnya.
Pemangkasan anggaran pendidikan, disebut akan berdampak juga pada program KIP Kuliah.
“600k masyarakat yg bergantung dgn kip-k kebanyakan adalah anak-anak yang pertama kali menjadi sarjana di keluarganya, tapi terancam putus kuliah jika efisiensi ini dilaksanakan,” ujar warganet.
“Tolong anggaran KIPK dikembalikan, karena jika dipangkas para mahasiswa on going yg hanya bergantung pada KIPK ini mau makan apa di perantauan pak? mau bayar kost pake apa?” kata warganet lainnya.
Diketahui, kabar efisiensi ranah pendidikan mencuat dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Rabu, (12/2/2025). Dihadiri Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: