Dugaan Pergantian Mafia Migas di Pemerintahan, Prof Henri Subiakto: Rakyat Jangan Mau Dibodohi Lagi

1 month ago 31
Henri Subiakto

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Prof Henri Subiakto, mengingatkan masyarakat agar tidak lagi mudah percaya dengan politik pencitraan yang penuh kepalsuan.

Ia menyoroti kasus pembubaran Petral di awal kepemimpinan Presiden Jokowi yang dinilai hanya ilusi perubahan tanpa dampak nyata.

Dikatakan Henri, meski Petral resmi dibubarkan, para pemain utama dalam bisnis minyak negara tetap beroperasi dan aman dari jerat hukum.

Bahkan, ia mengungkap bahwa anak dari sosok yang disebut mafia minyak sempat menduduki jabatan tinggi di Pertamina sebelum akhirnya terjerat kasus korupsi pengoplosan minyak.

"Sangat mungkin pembubaran Petral hanya strategi pencitraan. Faktanya, sistem rente dalam transaksi minyak negara masih berlangsung, hanya berganti wajah," ujar Henri (11/3/2025).

Lebih lanjut, ia mengajak masyarakat untuk lebih kritis dalam menyikapi informasi dari pemerintah dan media.

Henri menilai bahwa realitas yang diklaim oleh elite politik sering kali berbeda dengan fakta yang sesungguhnya terjadi.

"Rakyat harus berpikir skeptis, tidak langsung percaya pada pernyataan pejabat atau propaganda buzzer. Cari tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik panggung politik," tegasnya.

Henri juga menyoroti inkonsistensi dalam penegakan hukum yang kerap hanya dijadikan alat pencitraan.

Ia mendesak agar semua kasus hukum ditangani secara transparan, menyeluruh, dan tuntas.

"Jangan sampai rakyat terus-menerus menjadi korban kebohongan politik yang hanya menguntungkan segelintir elite," kuncinya.

Terpisah, Politikus PDIP, Ferdinand Hutahaean, ikut menyoroti dugaan mega korupsi di tubuh Pertamina Patra Niaga.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |