
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrat, Benny K Harman turut menyoroti penangkapan dan penetapan tersangka anggota Kabinet Merah Putih oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Anggota kabinet dimaksud yakni Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer. Dia ditetapkan tersangka suap atau pemerasan bersama 11 orang. Noel-apaan akrab Immanuel Ebenezer sendiri diketahui sebagai kader Partai Gerindra.
Merespons hal itu, Benny K Harman menyatakan keyakinannya bahwa pemberantasan korupsi pada era Presiden Prabowo akan sekeras yang dilakukan pada masa pemerintahan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono.
"Jendral TNI, Jendral Polisi, Hakim MK, Hakim Agung, tokoh Parpol, pengusaha, anggota DPR RI, Menteri, Gubernur, Bupati dan Walikota masuk bui. Termasuk pimpinan BUMN. Yang masih aktif apalagi yang sudah pensiun," kata Benny K Harman dikutip dari media sosialnya.
Keyakinan itu, lanjut Benny K Harman karena Presiden Prabowo sendiri sudah berjanji di hadapan MPR akan memimpin langsung dan memperkuat institusi-institusi pemberantasan korupsi. "Mungkin prediksi saya salah. Waktu masih ada 4 tahun utk dapat membuktikannya," tandasnya.
Meski pejabat yang terjadi KPK merupakan kader partai yang dipimpinnya, Benny yakin Prabowo Subianto akan mendukung penuh KPK dalam memproses pihak-pihak yang ditangkap terlibat korupsi.
"Aktivis politik antikorupsi, Bung Noel terjaring OTT KPK. Kabarnya Presiden Prabowo mendukung penuh OTT KPK.Tanpa tebang pilih. Itu cara jitu koruptor tidak mengelak lagi. Lebih menarik jika yang terjaring bukan kelas teri seperti Noel tapi yg kakap. Kita tunggu," sebutnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: