Iskandar Sitorus Desak Pemerintah Serius Berantas Judol hingga Rekening Judol

3 weeks ago 21
Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW), Iskandar Sitorus. Foto: Source for jpnn

FAJAR.CO.ID, BOGOR -- Indonesian Audit Watch (IAW) mendesak pemerintah untuk serius dalam memberantas praktik judi online hingga rekening judi online (judol). Dengan memberantas situs judol dan rekening judol, aktivitas judol di tengah masyarakat diharapkan bisa teratasi.

Pada rekening judol misalnya, IAW menyebut setidaknya ada tiga jalur utama yang selama 10 tahun terakhir nyaris tak tersentuh pembenahan serius otoritas yang berwenang.

Tiga jalur ini, yakni jalur resmi, semi legal dan ilegal total.

Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW), Iskandar Sitorus mengatakan jalur resmi kerap disalahgunakan. "Cukup menggunakan fotokopi KTP asli dan rekening dibuka. Kebannyakan pemilik identitas mau pinjamkan data pribadinya karena ada imbalan Rp200–500 ribu. Bank atau agen mitra bank di pelosok langsung loloskan pembukaan rekening tanpa banyak tanya, apalagi jika ada target setoran rekening baru dari kantor pusat sedang tinggi," kata Iskandar Jumat (15/8).

Apalagi menurut Iskandar, data PPATK, laporan audit BPK dan catatan aparat penegak hukum menggambarkan eskalasi yang konsisten.

Untuk tahun 2015–2017, rata-rata 35–40 ribu rekening terdeteksi terkait judi online setiap tahun. Perputaran uang tahunan di kisaran Rp8–10 triliun. Memasuki tahun 2018–2020, terjadi lonjakan drastis seiring penetrasi internet dan e-wallet.

Rata-rata 75–90 ribu rekening per tahun, dengan nilai transaksi Rp18–22 triliun per tahun.
Lalu tahun 2021–2023, masa pandemi bikin judi online meledak. Rata-rata 130–150 ribu rekening per tahun, dengan perputaran uang Rp45–50 triliun per tahun.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |