Kampus Berdampak: Wujud Aktualisasi Kebangkitan Nasional

6 hours ago 3
Prof Budu

Oleh: Prof. dr. Budu, Ph.D, Sp.M(K), M.Med.Ed
(Anggota Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dan Dekan Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar)

Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang diperingati setiap 20 Mei bukan sekadar momen seremonial untuk mengenang berdirinya Boedi Oetomo pada 1908. Ia adalah peringatan akan kesadaran kolektif bangsa untuk bersatu, membangun kapasitas, dan mengambil nasib sendiri di tangan sendiri.

Di tengah tantangan dunia yang kian kompleks, kebangkitan semacam itu harus diterjemahkan secara lebih kontekstual. Bukan lagi dalam bentuk perlawanan fisik, melainkan kebangkitan melalui ilmu, teknologi, dan inovasi.

Dalam kerangka itulah, peluncuran program Kampus Berdampak oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) pada awal Mei lalu patut diapresiasi. Program ini memberi arah baru bagi perguruan tinggi untuk tidak hanya fokus pada produksi lulusan semata, tetapi juga sebagai institusi yang solutif terhadap berbagai permasalahan masyarakat.

Program ini didesain untuk memperkuat prioritas pembangunan nasional, khususnya dalam bidang ekonomi dan kemanusiaan, melalui kontribusi nyata kampus terhadap program swasembada pangan, energi, dan air; penguatan pendidikan, sains, teknologi, dan digitalisasi; kesetaraan gender dan perlindungan kelompok rentan; pelestarian lingkungan hidup; hingga hilirisasi dan industrialisasi berbasis sumber daya alam.

Kondisi pendidikan tinggi di Indonesia hari ini menghadapi sorotan tajam. Masih tampak kecenderungan mengutamakan kuantitas lulusan dibanding kualitas dan relevansinya. Ketimpangan antara output pendidikan dengan kebutuhan industri menjadi masalah serius, terlebih di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |