
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Penculikan hingga pembunuhan kepada cabang (kacab) Bank BUMN Cempaka Putih tampaknya terencana dengan baik. Terlebih dengan pelibatan pengusaha hingga oknum prajurit TNI.
Dari prajurit TNI AD saja, hingga saat ini diketahui ada dua orang yang terlibat dalam pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta tersebut.
Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya/Jayakarta telah membeber keterlibatan 2 orang personel Angkatan Darat dalam kasus tersebut yang menyebabkan korban bernama Mohammad Ilham Pradipta kehilangan nyawa.
Hal tersebut diungkap Komandan Pomdam Jaya, Kolonel CPM Donny Agus Priyanto saat konferensi pers di Polda Metro Jaya pada Selasa (16/9). Dia menyebutkan Pomdam Jaya sudah memeriksa 17 orang saksi dalam kasus tersebut. Dari pemeriksaan tersebut, pihaknya menetapkan 2 orang tersangka.
”Sampai dengan saat ini kami dari Pomdam Jaya sudah memeriksa saksi sebanyak 17 orang dan sudah menetapkan 2 orang tersangka dan melakukan penahanan. Terhadap 2 orang tersebut atas nama Sersan Kepala N dan Kopral Dua F,” terang dia.
Selain menetapkan dua tersangka, Pomdam Jaya juga telah menyita uang Rp 40 juta dari tangan Kopda F. Penyidik Pomdam Jaya menduga bahwa uang puluhan juta tersebut bersumber dari tindak pidana yang dilakukan oleh Kopda F bersama Serka N dan tersangka dari unsur masyarakat sipil lainnya.
Donny lantas merinci bagaimana awal mula keterlibatan 2 prajurit TNI AD itu. Berawal ketika tersangka JP menemui Serka N. Dari pertemuan tersebut, Serka N mengajak Kopda F. Dari sana, keduanya terlibat dalam penculikan dan pembunuhan korban. Bahkan Kopda F berada di lokasi penculikan ketika tersangka dari klaster penculikan beraksi.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: