
FAJAR.CO.ID, RUSIA -- Rusia kembali melancarkan serangan melalui pesawat tanpa awak ke Kota Kharkiv di timur laut Ukraina. Dalam insiden ini dilaporkan menewaskan dua orang dan 54 luka-luka.
“17 serangan oleh UAV (pesawat tanpa awak) musuh dilakukan di dua distrik kota malam ini,” kata Wali Kota Kharkiv Igor Terekhov dilansir AFP, Rabu (11/6).
Serangan sebelumnya, Rusia telah melibatkan lebih dari 300 pesawat tanpa awak dan tujuh rudal. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak sekutu Barat Ukraina untuk menanggapi dengan “tindakan konkret”.
Diketahui, perundingan damai di Turki gagal menghasilkan kesepakatan untuk mengakhiri konflik. Rusia secara tegas menolak gencatan senjata tanpa syarat. Padahal, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump juga telah mendesak Moskow untuk mengakhiri invasi tiga tahunnya.
“Tindakan dari Amerika, yang memiliki kekuatan untuk memaksa Rusia berdamai. Tindakan dari Eropa, yang tidak punya pilihan lain selain menjadi kuat,” tulis Zelensky di media sosial.
Namun, kedua belah pihak sepakat untuk menukar lebih dari 1.000 tawanan perang dan menyerahkan jenazah tentara yang tewas, dengan menukar kelompok tentara yang ditangkap.
Kharkhiv adalah kota yang terletak kurang dari 50 kilometer dari perbatasan Rusia. Kota itu telah dilanda lonjakan serangan malam hari berskala besar selama seminggu terakhir.
Serangan pada Rabu (4/6) membakar sebuah gedung berlantai lima di distrik Slobidskyi, sementara beberapa rumah terkena dampak di distrik Osnovyansky.
Terekhov mengatakan mungkin ada orang yang terjebak di bawah reruntuhan. Serangan itu terjadi setelah Rusia menggempur kota itu pada Sabtu (7/6). Terekhov menyebut serangan sebagai “serangan paling dahsyat” terhadap Kharkiv sejak dimulainya perang.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: