Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Guntur Romli: Ini Tidak Bisa Dibenarkan

7 hours ago 8
Mantan Presiden RI, Soeharto.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan, Mohamad Guntur Romli angkat suara terkait wacana menjadikan Presiden kedua RI, Soeharto sebagai Pahlawan Nasional.

Guntur mengaku tidak setuju Soeharto usul penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional dengan mengingat gerakan mahasiswa.

Menurutnya, mahasiswa yang memprotes Soeharto dianggap sebagai pengkhianat jika eks Pangkostrad itu menjadi Pahlawan Nasional.

"Kalau Soeharto mau diangkat pahlawan, otomatis mahasiswa '98 yang menggerakkan reformasi dan menggulingkan Soeharto akan disebut penjahat dan pengkhianat. Ini tidak bisa dibenarkan," kata Guntur kepada awak media, Kamis (23/10).

Dia mengaku miris melihat upaya menjadikan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional dibarengi dengan status serupa untuk Presiden keempat RI Abdurahman Wahid atau Gus Dur dan aktivis Marsinah.

Guntur mengatakan Gus Dur dan Marsinah dikenal sebagai figur yang menentang era Soeharto dan Orde Baru. "Maka, secara logika tidak mungkin semuanya disebut pahlawan," kata dia.

Guntur berharap Soeharto tetap dengan fakta sejarah sebagai mantan Presiden RI yang digulingkan karena KKN dan figur pelanggar HAM.

"Soeharto tetap dengan fakta sejarah, mantan presiden yang digulingkan oleh gerakan Reformasi '98 karena KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme), otoriter, dan pelanggaran HAM berat," katanya.

Pria yang aktif di media sosial (medsos) menyebutkan sejumlah peristiwa kelam masa lalu bisa berubah narasi ketika Soeharto ditetapkan Pahlawan Nasional.

Semisal, peristiwa 1966, penembakan misterius 1982, Talangsari 1989, penghilangan paksa 1997-1998, hingga kerusuhan Mei 1998 bisa menjadi sebuah aksi pembenaran jika Soeharto ditetapkan Pahlawan Nasional. "Bisa disebut kebenaran oleh rezim Orde Baru Soeharto saat itu," ungkap Guntur.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |