FAJAR.CO.ID -- Tentara Israel meluncurkan serangan skala besar di Tepi Barat bagian utara pada Minggu pagi, di tengah ketegangan yang terjadi di wilayah yang diduduki itu, demikian menurut sejumlah saksi.
Kendaraan militer Israel dan dua buldoser menyerbu Kota Tammun, bagian tenggara Kota Tubas, dan kamp pengungsi Al-Far’a serta memberlakukan jam malam di kedua area, tambah mereka.
Menurut beberapa saksi, tentara Israel memaksa beberapa keluarga meninggalkan rumah mereka di kamp Al-Far’a dan mengubah bangunan-bangunan tersebut menjadi pos militer.
Kantor Berita resmi Palestina Wafa memastikan Israel melancarkan serangan di dua daerah tersebut.
Sementara itu, pihak Bulan Sabit Palestina, menuding pasukan Israel mencegah petugas medisnya mengevakuasi seorang warga Palestina yang sakit di Kamp Al-Far’a.
Otoritas setempat di Tubas mengumumkan penangguhan kegiatan belajar mengajar di Tammun dan kamp Al-Far’a menyusul serangan Israel.
Serangan baru itu dilakukan beberapa hari setelah 10 warga Palestina tewas pada Kamis akibat serangan udara Israel di Tammun.
Pada 21 Januari, tentara Israel meluncurkan serangan militer ke Kota Jenin dan kamp pengungsinya, sehingga menewaskan sedikitnya 24 warga Palestina.
Serangan itu kemudian diperluas hingga mencapai Kota Tulkarm, di mana tiga warga Palestina tewas.
Eskalasi di Tepi Barat yang diduduki terjadi setelah kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan diberlakukan di Gaza pada 19 Januari, yang menghentikan perang genosida Israel selama 15 bulan dan telah menewaskan lebih dari 47 ribu orang dan meluluhlantakkan daerah kantong tersebut.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: