15 Ribu Penerima Bansos di Jakarta Main Judol, Yudi Harahap: Kalau Bentuknya Barang Dikorup Pejabat

1 month ago 23
Mantan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap. ANTARA/Benardy Ferdiansyah/aa.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yudi Purnomo Harahap, memberikan respons mengenai kabar 15 ribu penerima bantuan sosial (Bansos) di Jakarta bermain judi online (Judol).

Yudi mengaku tidak heran, sebab ketika bansos yang disalurkan pemerintah berupa barang, terdapat oknum yang terlibat korupsi.

"Kalau bentuknya barang dikorup pejabat ampe ada OTT menteri sosial kala itu," kata Yudi di X @yudiharahap46 (26/7/2025).

Blak-blakan, Yudi membeberkan bahwa tidak heran ketika bansos tersebut tiba-tiba bermasalah dan tidak disesuaikan dengan peruntukannya.

"Kalau bentuknya uang ya begini masalahnya," tandasnya.

Sebelumnya, Anas Urbaningrum, merespons temuan mengejutkan soal dugaan penyaluran bantuan sosial (bansos) yang salah sasaran hingga masuk ke rekening pelaku judi online (judol).

Anas menyebut, praktik judi online yang menyasar kalangan ekonomi bawah dapat memperparah kondisi kemiskinan, baik dari sisi budaya maupun struktur sosial.

"Judol yang menyasar golongan miskin akan melestarikan kemiskinan, kultural dan struktural," ujar Anas di X @anasurbaninggrum (8/7/2025).

Dikatakan Anas, bukan hanya menguras uang rakyat kecil, namun judi online juga memicu mental malas dan ketergantungan pada angan-angan tanpa usaha.

"Karena bukan saja menyebabkan uang tersedot ke atas, tetapi juga mengawetkan budaya malas dan berharap pada mimpi," tegasnya.

Anas bahkan mengingatkan bahaya yang lebih besar jika aktivitas judol dibiayai lewat pinjaman online (pinjol).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |