
FAJAR.CO.ID — Puasa Tasu’a dan Asyura adalah dua puasa sunah yang sangat dianjurkan di bulan Muharram. Keduanya memiliki sejarah panjang dalam Islam dan menawarkan keutamaan besar bagi yang mengerjakannya.
📌 Apa Itu Puasa Tasu’a dan Asyura?
- Puasa Tasu’a adalah puasa pada 9 Muharram
- Puasa Asyura adalah puasa pada 10 Muharram
Dua hari ini berdekatan dan dianjurkan dikerjakan bersamaan untuk mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.
Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan penetapan tanggal antara Pemerintah/NU dan Muhammadiyah:
Pemerintah & NU | Jumat, 27 Juni 2025 | Sabtu, 5 Juli 2025 | Minggu, 6 Juli 2025 |
Muhammadiyah | Kamis, 26 Juni 2025 | Jumat, 4 Juli 2025 | Sabtu, 5 Juli 2025 |
📖 Hadis & Sejarah Singkat
Nabi Muhammad SAW awalnya berpuasa di hari Asyura saja karena kaum Yahudi juga melakukannya sebagai bentuk syukur atas selamatnya Nabi Musa dari Fir’aun. Namun, beliau kemudian bersabda:
"Jika aku masih hidup hingga tahun depan, aku akan berpuasa pada hari ke-9 (Tasu’a)."
(HR. Muslim)
Maka dari itu, disunnahkan untuk puasa dua hari: Tasu’a (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharram).
📖 Makna dan Hukum Puasa
🔹 Puasa Tasu’a
Dilaksanakan pada 9 Muharram untuk membedakan diri umat Islam dengan tradisi Yahudi yang hanya puasa di tanggal 10 Muharram. Nabi Muhammad berkata:
“Jika aku masih hidup hingga tahun depan, sungguh aku berpuasa di hari kesembilan” (Imam Muslim).
🔹 Puasa Asyura
Dilakukan pada 10 Muharram sebagai wujud syukur atas keselamatan Nabi Musa dan Bani Israil dari Fir’aun, serta memiliki keistimewaan menghapus dosa setahun yang lalu.
✨ Keutamaan
- Mengikuti sunnah Nabi – mencontoh Rasulullah yang puasa 9 dan 10 Muharram
- Keutamaan dosa terampuni – puasa Asyura memberi kelapangan bagi penghapusan dosa setahun sebelumnya.
- Membedakan dari kaum Yahudi – melalui tambahan puasa Tasu’a.
📝 Bacaan Niat
Niat Puasa Tasu’a (9 Muharram):
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ تَسُعَاءَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yauma tasu’ata sunnatan lillahi ta‘ala
Niat Puasa Asyura (10 Muharram):
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yauma ‘asyura-a sunnatan lillahi ta‘ala
👣 Tata Cara Pelaksanaan
- Niat dilakukan malam hari atau sebelum tergelincir matahari (waktu Dzuhur).
- Menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa sejak fajar hingga maghrib.
- Segera berbuka saat adzan Maghrib berkumandang.
Tidak wajib berurutan, namun disunahkan langsung puasa Tasu’a diikuti Asyura.
🕌 Tips Menjalankan Ibadah Ini
- Jika mengikuti pemerintah/NU, puasa: 5–6 Juli 2025.
- Jika mengikuti Muhammadiyah, puasa: 4–5 Juli 2025.
- Lakukan kedua puasa untuk mendapatkan keutamaan maksimal.
- Sertai ibadah dengan tilawah Al-Qur’an, sedekah, dan doa.
Puasa Tasu’a dan Asyura pada tahun 2025 memiliki tanggal berbeda tergantung rujukan kalender:
- Pemerintah/NU: Sabtu–Minggu, 5–6 Juli 2025
- Muhammadiyah: Jumat–Sabtu, 4–5 Juli 2025
Di luar itu, tata cara, niat, dan keutamaannya sama. Semoga kita bisa istiqomah menjalankan sunnah ini untuk meraih pahala dan pengampunan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: