Akademisi Universitas Samawa Sebut Komunitas Masyarakat Adat Cek Bocek Tidak Diakui

3 weeks ago 30

FAJAR.CO.ID, SUMBAWA – Elemen masyarakat di wilayah Sumbawa sepakat bahwa masyarakat asli hanya ada satu, yaitu Tau Sumawa atau orang Sumbawa. Hal tersebut, terbukti dari ditolaknya rancangan peraturan daerah (Ranperda) masyarakat adat oleh masyarakat itu sendiri.

Kepala Prorgram Study Fakultas Hukum Universitas Samawa, Endra Syaifuddin, mengungkapkan pemicu maraknya masyarakat adat yang tersebar di Sumbawa. Dia menyebut pertambangan menjadi salah satu faktor utama terbentuknya komunitas masyarakat adat.

“Menurut pengamatan dan penelitian kami, fenomena munculnya berbagai macam komunitas yang mengaku masyarakat adat khususnya di Sumbawa, yaitu semenjak mulainya beroperasi tambang, mulai dari saat tambang emas dikelola oleh PT Newmont Nusa Tenggara sampai saat ini dikelola oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT),” ungkap Endra.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, lanjut Endra, kemunculan komunitas adat karena ada oknum tertentu yang menuntut konpensasi dari wilayah-wilayah yang masuk dalam wilayah pertambangan. Salah satu yang paling dikenal adalah komunitas masyarakat adat Cek Bocek.

“Sampai saat ini tidak ada pengakuan dari pemerintah daerah Kabupaten Sumbawa terhadap komunitas Cek Bocek sebagaimana sampai saat ini ranperda tentang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Adat ditolak karena data pendukung tidak kuat dan terdapat penolakan dari berbagai macam elemen masyarakat termasuk masyarakat sekitar wilayah yang diklaim sebagai wilayah masyarakat adat tersebut,” katanya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |