
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Unjuk rasa yang dilakukan ribuan massa di sekitar Gedung MPR/DPR Senayan Jakarta kembali memanas. Bahkan kericuhan antara massa aksi dengan aparat keamanan mulai terjadi pada Kamis (28/8) sore.
Setelah massa buruh membubarkan diri sejak siang, giliran mahasiswa dan pelajar yang mendatangi lokasi.
Pantauan situasi di Jalan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, kembali memanas. Ribuan massa yang mayoritas remaja dan pelajar melakukan aksi perusakan dengan merobohkan kamera pengawas CCTV.
Tak berhenti di situ, mereka juga menutup jalur rel kereta menuju Tanah Abang dan Rangkasbitung. Aksi ini membuat arus transportasi semakin lumpuh.
Aparat kepolisian yang berjaga mencoba membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata. Namun, tembakan itu tak membuat mereka mundur.
Sebaliknya, massa justru membalas dengan menyalakan petasan dan kembang api ke arah aparat. Kondisi ini membuat suasana semakin tegang.
Kericuhan berdampak langsung pada lalu lintas di ibu kota. Ruas jalan tol dalam kota ditutup. Selain itu, Jalan Gatot Subroto juga telah ditutup sejak sore hari, menambah kepadatan di sejumlah titik alternatif.
Diketahui, Ribuan massa yang sebelumnya terkendali mulai memadati kawasan hingga menyebabkan kepadatan lalu lintas di sekitar Jalan Tol Dalam Kota.
Kondisi ini berdampak pada akses keluar tol Senayan atau DPR/MPR. Akibatnya, pihak Jasa Marga bersama kepolisian terpaksa melakukan rekayasa lalu lintas untuk menjaga keamanan pengguna jalan.
Situasi mulai memanas sejak pukul 15.00 WIB. Massa aksi mulai memasuki area jalan tol, sehingga pengalihan arus lalu lintas langsung diberlakukan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: