Athaya Meninggal Usai Kelelahan Dampingi Kunker Luar Negeri Pejabat, Gus Hilmi: Harus Diusut Tuntas

3 hours ago 2
Athaya Helmi Nasution

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kematian Muhammad Athaya Helmi Nasution, mahasiswa PPI Groningen, menjadi perhatian banyak pihak.

Pasalnya, Athaya diketahui meninggal dunia saat mendampingi kunjungan pejabat publik Indonesia di Wina, Austria, pada 25 Agustus hingga 27 Agustus 2025.

Penceramah kondang Ustaz Hilmi Firdausi juga menyoroti kasus tersebut.

"Sampai sekarang saya ga tahu gunanya pejabat kunker ke luar negeri dengan dalih studi banding atau apapun. Apalagi kadang sampai ngajak keluarga segala," tulis Gus Hilmi, dikutip dari akun media sosialnya, Rabu (10/9/2025).

Pimpinan YPI Baitul Hikmah ini juga mendesak agar kematian mahasiswa berusia 18 tahun itu diusut tuntas.

"Btw, meninggalnya Mahasiswa Indonesia di Wina ini harus diusut, karena diagnosanya meninggal karena heat stroke (sengatan panas) berkaitan dengan kurangnya cairan dan asupan nutrisi serta kelelahan yang mengakibatkan electrolyte imbalances dan hypoglycemia hingga berujung pada stroke, setelah dari pagi hingga malam hari beraktivitas sebagai pemandu kunker para pejabat," ujar Gus Hilmi.

Warganet yang mengikuti dan melihat postingan Gus Hilmi pun tampak menyesalkan peristiwa itu. Banyak yang mengungkap terkait perlakuan yang diterima mahasiswa Indonesia ketika pejabat dan keluarganya berkunjung ke luar negeri.

"Aku punya teman yg kuliah di Jerman, dia nyambi di konsulat indo dan klo pejabat dtng dia dn tmn2nya yg lain bakal repot, dia kerja merangkap jdi guide, beliin makanan, mirip2 babu, mana digaji seadanya. Kasian se tpi mau gimana lagi," ujar akun @TunggalWar51509.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |