
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Elite Partai Demokrat, Andi Arief, angkat suara terkait insiden Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang meluapkan kemarahan dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (2/7/2025).
Kemarahan Bahlil dipicu oleh ketidakakuratan data realisasi program elektrifikasi desa yang disampaikan jajaran Kementerian ESDM dan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.
Dikatakan Andi, persoalan tersebut bukan sekadar soal data atau perbedaan pendapat antar pejabat, melainkan lebih kompleks.
Ia menyebut bahwa semua pihak sebenarnya memiliki argumen yang valid.
“Pak Bahlil benar, Dirjen Listrik juga benar, dan Dirut PLN pun benar,” ujar Andi di X @Andiarief_ (3/7/2025).
Ia menjelaskan, jika data elektrifikasi desa dan dusun digabungkan, memang terdapat sekitar 5.700 desa di 10.000 dusun yang masih membutuhkan listrik dalam lima tahun ke depan.
Namun, menurutnya, akar persoalan bukan pada data semata, melainkan pada skema pembiayaan proyek tersebut.
"Permasalahannya soal pembiayaan, ini bukan projek komersial. Sementara danantara harus untung," tandasnya.
Sebelumnya, dalam rapat pembahasan RAPBN 2026 itu, Bahlil mengaku telah melaporkan peta kelistrikan kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Kami menyampaikan bahwa kemarin kami sudah rapat dengan Bapak Presiden, kami sedang memetakan prioritas sambung listrik ke masyarakat yang belum dapat sambung listrik," ujarnya.
Namun saat akan memaparkan progres ke DPR, ia justru mendapat laporan tak konsisten. Perhitungan ESDM 5.600 desa belum teraliri listrik, Laporan PLN 10.000 desa.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: