
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Charles Honoris mengkritik mekanisme distribusi makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disiapkan dari malam hingga disajikan siang hari.
Menurutnya, rentang waktu yang panjang berisiko tinggi terhadap kontaminasi bakteri serta mengurangi kualitas rasa makanan. Hal ini, kata Charles, terbukti dari sejumlah laporan media yang menemukan sampel makanan mengandung bakteri.
"Rata-rata dapur menyiapkan makanan sejak jam 11 malam, dimasak jam 3–4 pagi, didistribusikan jam 7 pagi, baru dimakan jam 11 siang. Jendela waktunya panjang sekali, sehingga risiko kontaminasi pasti ada. Rasanya juga pasti berubah,” kata Charles dalam RDP dengan Kepala Badan Gizi Nasional di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (8/9/2025).
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI itu mengusulkan penyediaan makanan MBG dikembalikan ke pihak sekolah. Charles menilai, bila program ini dikembalikan ke sekolah, keterlibatan orang tua dapat mendorong kualitas makanan lebih terjamin.
Makanan dapat dimasak tidak lama sebelum disajikan, sehingga lebih segar dan sehat. Ia yakin orang tua akan rela ikut bergotong royong demi memastikan anak-anak mereka mendapat makanan terbaik.
“Kalau dibuat sistem seperti ini, orang tua murid pasti mau anaknya makan makanan yang lebih baik. Mereka tidak keberatan untuk ikut turun tangan,” ucapnya.
Selain itu, Charles mendorong agar pemerintah daerah turut berperan dalam pengawasan melalui puskesmas di setiap kecamatan. Dengan begitu, inspeksi berkala bisa dilakukan langsung ke dapur sekolah.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: