Beber Munculnya Framing di Balik PIK 2, Said Didu: Ada Upaya Sistematis Membalikkan Fakta

5 days ago 13
Muhammad Said Didu

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, kembali mengkritik Mega proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.

Said Didu menyoroti adanya framing yang ia yakini dibuat oleh oligarki serta pihak pro-pemerintah.

"Saya baru mendarat, langsung dapat kiriman beberapa tulisan yang seakan-akan analisis," ujar Said Didu di X @msaid_didu (29/1/2025).

Ia menegaskan bahwa mereka yang mengkritik proyek ini justru diframing sebagai rasis, anti-pembangunan, dan anti-stabilitas.

“Padahal, saya yakin tulisan mereka adalah framing buatan oligarki dan penguasa yang pro-oligarki,” lanjutnya.

Menurutnya, ada upaya sistematis untuk membalikkan fakta terkait proyek-proyek yang menggusur masyarakat, termasuk PIK 2.

Ia menyebut bahwa yang sebenarnya rasis adalah mereka yang menggusur rakyat dari tambang, kebun, hutan, laut, hingga pemukiman di berbagai wilayah Indonesia.

“Kok yang membela rakyat yang digusur justru mereka tuduh sebagai rasis?” katanya.

Lebih lanjut, Said Didu membantah narasi yang menyebut kritik terhadap proyek-proyek besar seperti PIK 2 sebagai bentuk anti-pembangunan.

Ia menegaskan bahwa yang sebenarnya anti-pembangunan adalah mereka yang membangun hanya untuk kelompok tertentu, bukan untuk kesejahteraan rakyat luas.

“Tidak mengorbankan rakyat kok dituduh anti-pembangunan? Yang kita lawan adalah pembangunan yang mengorbankan dan menggusur rakyat,” tegasnya.

Terkait tuduhan anti-stabilitas, Said Didu menilai bahwa justru mereka yang menciptakan ketimpangan sosial, menyogok aparat, menggusur rakyat, dan membeli politisi yang merusak stabilitas.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |