China Tuding AS Ganggu Stabilitas Laut China Selatan Lewat Penjualan Senjata

1 week ago 25
China-AS

FAJAR.CO.ID -- Pemerintah China menuduh negara-negara luar, khususnya Amerika Serikat, sebagai pihak yang terus mengganggu stabilitas di Laut China Selatan.

Tuduhan itu disampaikan menyusul pernyataan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth dalam kunjungannya ke Filipina bulan lalu.

“Dengan dalih menghormati perjanjian bilateral, AS mencampuri masalah Laut China Selatan, merongrong kedaulatan wilayah, hak, dan kepentingan maritim China, serta berupaya mengancam dan memaksa China,” ujar juru bicara Kementerian Pertahanan China, Zhang Xiaogang, dalam konferensi pers yang disiarkan melalui laman China Military Online.

Zhang menanggapi pernyataan Hegseth yang menyebut China sebagai ancaman dan menyatakan dukungan AS terhadap Filipina. Dalam kesempatan itu, AS juga menyetujui penjualan jet tempur F-16 kepada Filipina.

Zhang menuding Filipina telah melakukan pelanggaran dan provokasi terhadap China di wilayah Laut China Selatan. Ia menyebut keterlibatan AS dan negara-negara sekutunya justru memperkeruh situasi.

“Negara-negara luar yang dipimpin oleh AS terus berupaya mengganggu stabilitas Laut China Selatan dengan meningkatkan ketegangan dan menyediakan senjata,” katanya.

Menurut Zhang, langkah-langkah tersebut memperlihatkan bahwa niat sebenarnya adalah menciptakan ketegangan di kawasan. Ia juga menyampaikan peringatan kepada Filipina bahwa mengandalkan dukungan asing untuk mengubah dinamika di kawasan hanya akan merugikan diri sendiri.

“Mengandalkan dukungan asing untuk memicu ketegangan maritim akan menjadi bumerang, dan sebagai pion, mereka hanya akan diperalat dan dibuang,” ujar Zhang.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |