Dandhy Laksono Pertanyakan Penanaman Jagung 1,7 Juta Hektare Polri, Ini Alasannya

2 months ago 41
 Instagram @dadhy_laksono) Sutradara Film Dirty Vote, Dandhy Laksono (Foto: Instagram @dadhy_laksono)

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Jurnalis Investigasi, Dandhy Laksono menyoroti penanaman jagung 1,7 hektare yang dilakukan Polri. Ia mempertanyakan niatnya.

“Saya tunda dulu mengira ini niat baik,” kata Dandhy dikutip dari unggahannya di X, Kamis (13/2/2025).

Dandhy mengungkapkan, penanaman itu dilakukan dengan klaim swasembada pangan. Ia pun membeberkan data.

Ia mengatakan, 72 persen jagung untuk industri pakan ternak. Bukan dikonsumsi langsung oleh manusia.

“Apalagi mengatasnamakan swasembada pangan. 72% produksi jagung untuk industri pakan ternak,” jelasnya.

Di sisi lain, Dandhy juga menyinggung konsumsi daging yang besar di negara utara. Hal tersebut, kata dia menjadi ancaman serius lingkungan.

“Tingkat konsumsi daging di negara Utara, peternakan besar, dan monokultur jagung di Selatan, jadi ancaman serius lingkungan. Apalagi 1,7 juta Ha,” terangnya.

Adapun program dari Polri itu dilakukan serentak di berbagai daerah pada 19 Januari 2025.

Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Ali Jamil mengatakan, bahwa program ini dirancang untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan perkebunan dan lahan kering.

Produktivitas 1,7 juta hektare itu diperkirakan rata-rata 4 ton per hektar. Dari luas tersebut, diharapkan 60 persen efektif ditanam, menghasilkan tambahan produksi sebesar 4 juta ton jagung atau meningkat 25 persen dari eksisting.

Program tersebut, tersebar di berbagai titik, yakni Kalimantan Tengah dengan luas 208.136 hektar, Kalimantan Barat 191.838 hektar, dan Sumatera Selatan 156.431 hektar. Selain itu, wilayah sentra produksi seperti Sulawesi Selatan, Lampung, dan Jawa Tengah juga menjadi prioritas.
(Arya/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |