Demi Realisasikan Doktrin Sosialis, Prabowo Terbang ke China Lantas Pecat Sri Mulyani?

8 hours ago 5

Oleh: Heru Subagia
(Pengamat Politik dan Ekonomi)

Presiden Prabowo Subianto mencopot Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan dan menggantikannya dengan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai bagian keputusan politik tak terelakkan. Sudah tidak ada kompromi untuk menunda atau bahkan membatalkan.

Prabowo Subianto mengambil kebijaksanaan kompromi terhadap tuntutan masyarakat usai demo 25 Agustus hingga 31 Agustus 2025 kemarin. Demo itu nyaris menyebabkan hilangnya kekuasaan Prabowo.

Tindakan dan langkah ini bukan sekadar reshuffle biasa, melainkan sarat makna politik dan ideologi.

Pertama, khusus untuk Ibu Sri Mulyani, melihat dalam konteks dua hal. Eksternal dan internal.
Dari sisi internal, menilai kebijakan-kebijakan kontroversial yang ditempuh Sri Mulyani turut memicu gelombang ketidakpuasan publik.

Tragedi demonstrasi besar-besaran kemarin salah satu pemicunya kebijakan tidak populis. Ini menyulut kemarahan masyarakat dan pada akhirnya menyerang kewibawaan Prabowo sendiri.
Sri Mulyani terlalu memaksakan penerimaan negara melalui pajak di saat kondisi rakyat tengah terjepit.

Sri Mulyani mengumpulkan pendapat negara berpacu pada pajak. Di mana saat ini memang kondisi masyarakat dalam tekanan luar biasa, daya beli melemah, pendapatan berkurang, PHK di mana-mana.

Selain faktor domestik uga menyinggung dinamika global yang memengaruhi keputusan ini.

Meyakini keputusan Prabowo berkaitan dengan membuang Sri Mulyani sebagai Menteri, kaitannya dengan ekonomi politik internasional.

Kebangkitan Sosialis di Indonesia

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |