
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Ekonom sekaligus anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ferry Latuhihin, melontarkan kritik tajam terhadap situasi ekonomi Indonesia yang menurutnya semakin mengkhawatirkan.
Dalam wawancara di kanal YouTube Narasi Newsroom, ia menyoroti sulitnya mencari pekerjaan serta ketidakpastian masa depan akibat kebijakan pemerintah yang dinilainya tidak tepat.
"Kita susah nyari kerja, kita nggak tahu masa depan kita bakal gimana. Ya kan gelap," ujar Ferry dalam pernyataannya, dikutip YouTube Narasi Newsroom Rabu (5/3/2025).
Menurut Ferry, tanda-tanda ketidakstabilan ekonomi sudah mulai terlihat, meski baru dalam skala kecil.
Ia memperingatkan bahwa jika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah hingga mencapai angka Rp20.000 per dolar, maka gejolak sosial akan semakin besar.
"Di sini saya lihat baru percikan-percikan kecil aja orang udah turun ke jalan. Kalau dolar ke 20 ribu bakal rame, bos. Pemerintah harus sadar ini," tegasnya.
Ferry juga mengkritik keras sikap pemerintah yang dinilainya enggan menerima masukan dari berbagai pihak, serta kebijakan ekonomi yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat. Ia menyebut bahwa ketidakstabilan ekonomi dapat menyebabkan keresahan sosial yang lebih luas jika tidak segera diatasi.
"Pemerintah harus mau mendengarkan masukan, jangan skeptis dan merasa dirinya paling benar. Kita lihat kenapa? Anda salah, simple, lihat market, lihat dolar. Kalau Anda benar, market kuat, rupiah kuat. Tapi kalau dua indikator ini melemah, berarti market tidak percaya Anda sebagai pemerintah. Itu artinya kebijakan Anda bahlul," tandasnya.
(Wahyuni/Fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: