
FAJAR.CO.ID,JAKARTA -- Bisnis China yang berada di negara tetangga RI, Vietnam, kini mulai megap-megap.
Merespon hal ini, Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto memberikan respon terkait bisnis China yang ada di Vietnam memasuki masa sulit.
Setidaknya ini terlihat dari apa yang dilalui Huochacha New Energy Group.
Melalui cuitan di media sosial X pribadinya, Gigin menyebut saat ini semua pihak berada dalam fase megap-megap dan saat ini sisa menunggu siapa yang bakal tumbang duluan.
“Semua pihak megap -megap, tinggal yang mana tumbang duluan,” tulisnya dikutip Selasa (29/4/2025).
Sebelumnya, bisnis China yang megap-megap Ini terjadi di tengah ancaman perang dagang di periode ke-2 Trump ke Vietnam.
Negara yang beberapa tahun belakangan ini menjadi primadona manufaktur ASEAN itu tengah melihat apakah tarif 46% yang diumumkan Trump bulan ini benar-benar akan terjadi atau malah dikurangi bahkan dibatalkan.
Perusahaan itu sebenarnya sedang berjuang untuk mencapai pertumbuhan cepat. Namun proyek pabrik tersebut kini terhenti.
"Beberapa pabrik yang kami terima pesanannya hampir siap beroperasi, tetapi sejak berita tarif, kami mendapat pemberitahuan bahwa proyek dan pembelian forklift kami ditunda," kata manajernya Zhang Chundong, dikutip AFP.
"Kami seharusnya berada dalam tahap pertumbuhan yang cepat… (tetapi) karena tarif, kami tidak," tegasnya.
(Erfyansyah/fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: