
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Guru Besar Universitas Airlangga, Henri Subiakto menyentil Presiden Prabowo dan Kejaksaan Agung. Ia menilai dalang korupsi Pertamina tak berani disentuh.
“Terkait korupsi besar di Pertamina nampaknya Presiden dan Jaksa Agung ngeper, tak berani menyentuh dalang dan penentunya. Karena bisa merembet kemana mana,” kata Henri dikutip dari unggahannya di X, Kamis (6/3/2025).
Menurutnya, tersangka yang telah ditetapkan hanya bagian kecil saja. Termasuk di antaranya Direktur Utama Pertamina Patra Niaga.
“Berbagai alasan sudah dilontarkan. Rakyat harus sabar menerima kenyataan, bahwa negeri ini penegakkan hukumnya memang tidak baik baik saja. Hanya yg kecil kecil dan pinggiran yang jadi sasaran yang dikenakan. Sedangkan biangnya yang di atas cenderung GELAP,” ujar Henri.
Di sisi lain, ia menjelaskan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan bagian dari pemerintahan dan negara. Pembenahan mesti dilakukan pada pemerintahan terlebih dahulu.
“Kalau sistem pemerintahnya dikelola tidak transparan oleh elit elit yang korup, maka BUMN sebagai sub sistem juga akan memiliki karakter yang sama dengan sifat korupnya sistem besar yang menaunginya,” ujarnya.
Menurutnya, membersihkan BUMN tidak cukup dengan mereka yang ada d perusahaan plat merah. Mesti dengan terstruktur.
“Membersihkan BUMN dari para pelaku korupsi, maka harus juga dimulai dengan membersihkan pemerintahan dari para pelaku korupsi,” imbuhnya.
Pasalnya, Henri menerangkan pejabat BUMN hanya perpanjangan tangan pemerintah. Para pejabat ini dikendalikan pemerintah.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: