FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Diaspora Indonesia di Amerika Serikat, Imam Shamsi Ali, turut mengomentari polemik terkait kebijakan pagar laut di Tangerang.
Ia mengkritisi kebijakan yang memberikan sertifikat hak guna atas wilayah laut di Indonesia dan mempertanyakan apakah kebijakan serupa juga akan diterapkan pada udara Indonesia.
"Masih tidak habis pikir. Kalau laut di Indonesia itu ada sertifikat hak guna (bangunan), apakah juga udara Indonesia demikian?," ujar Shamsi Ali di X @ShamsiAli2 (28/1/2025).
Shamsi Ali juga menyinggung bahwa udara di Indonesia tidak bisa dilewati begitu saja oleh pesawat asing tanpa izin, merujuk pada aturan ketat yang sudah berlaku dalam hukum internasional.
"Udara itu kan tidak seenanknya dilewati pesawat asing," cetusnya.
Shamsi Ali mempertanyakan apakah ruang udara Indonesia akan diperlakukan sama seperti wilayah laut yang diberikan sertifikasi hak guna.
"Akankah udara Indonesia diberikan sertifikat hak guna juga?," tandasnya.
Sebelumnya, Dai kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) ikut merespons polemik pagar laut yang belakangan ini terus ramai diperbincangkan.
UAS memberikan singgungan yang senada dengan Ustaz Das'ad Latif beberapa waktu lalu.
Dai kelahiran Silo Lama itu membandingkan cerita Fir’aun Mesir dengan fenomena pemagaran laut.
“Fir’aun Mesir itu digambarkan sangat gagah perkasa, didukung para tukang sihir, menyembelih anak-anak laki-laki," ujar UAS di Instagram @ustadzabdulsomad_official, Selasa (28/1/2025).
Dikatakan UAS, meskipun Fir'aun didukung para tukang sihir yang terbilang hebat pada masanya, ia justru ditenggelamkan di laut merah.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: