IMLEK: Sarana Merayakan Kebudayaan dan Menyatu sebagai Anak Bangsa

1 week ago 10
Dr. Ariella Hana Sinjaya, S.Pd., M.Div., MH

Oleh: Dr. Ariella Hana Sinjaya, S.Pd., M.Div., MH

FAJAR.CO.ID -- Perayaan Imlek merupakan salah satu perayaan budaya yang memiliki sejarah panjang dan makna mendalam, tidak hanya bagi masyarakat Tionghoa, tetapi juga bagi bangsa Indonesia yang plural sebagai momentum untuk mempererat hubungan keluarga, melestarikan tradisi, dan memanjatkan harapan untuk tahun yang lebih baik.

Sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia, Imlek menyimpan nilai-nilai universal seperti penghormatan kepada leluhur, pentingnya kerja keras, dan semangat gotong royong. Oleh karena itu, memahami Imlek dari sudut budaya adalah langkah penting untuk mempererat persatuan dalam keberagaman.

Sejarah dan Makna Filosofis Imlek

Imlek berakar dari tradisi agraris di Tiongkok kuno. Sebagai perayaan panen dan doa untuk musim tanam yang sukses, Imlek memiliki makna syukur kepada alam. Perayaan ini berlangsung selama 15 hari dan diakhiri dengan Cap Go Meh, yang merupakan puncak kebahagiaan keluarga.

Dalam tradisi Tionghoa, setiap tahun dikaitkan dengan salah satu dari 12 shio yang mewakili karakteristik tertentu. Tahun 2025 adalah Tahun Ular, Tahun Ular yang menurut kepercayaan dianggap sebagai simbol kebijaksanaan, intuisi, dan transformasi. Orang-orang yang lahir di tahun Ular diyakini memiliki sifat bijak, analitis, dan penuh misteri.

Imlek dalam Konteks Indonesia

Sebagai salah satu suku di Indonesia, masyarakat Tionghoa turut memperkaya budaya nasional melalui kuliner, seni, dan nilai-nilai tradisional. Namun, tidak dapat disangkal bahwa stereotip masih kerap menyertai persepsi masyarakat terhadap komunitas ini. Salah satunya adalah anggapan bahwa semua orang Tionghoa adalah pengusaha kaya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |