
FAJAR.CO.ID, GARUT -- Tim Investigasi TNI AD terus melakukan pengusutan terkait peristiwa ledakan amunisi kedaluarsa di Garut, Jawa Barat (Jabar). TNI AD masih mengumpulkan keterangan dari para saksi.
Sejauh ini, tim investigasi yang dikerahkan oleh TNI AD sudah meminta keterangan dari 46 orang. Sebanyak 25 di antaranya merupakan prajurit TNI.
Keterangan tersebut dikumpulkan untuk mengungkap secara detail rangkaian peristiwa sebelum dan sesudah ledakan terjadi. Mereka juga bakal mencari tahu penyebab ledakan itu dan alasan keberadaan sejumlah warga sipil di lokasi pemusnahan amunisi.
”Berkaitan dengan tim investigasi, saat ini masih bekerja di lapangan. Dan kami sampaikan bahwa tim investigasi sudah meminta keterangan beberapa saksi, dari masyarakat ada 21 orang, dan dari unsur TNI ada 25 orang,” ungkap Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana pada Rabu malam (14/5).
Menurut Wahyu, saat ini tim investigasi tengah mencocokan keterangan para saksi dengan fakta dan temuan di lokasi kejadian. Mereka juga mencocokan keterangan tersebut dengan beberapa barang bukti yang berhasil dikumpulkan oleh tim investigasi TNI AD. Semuanya dicocokan untuk dianalisis lebih lanjut.
”Ada juga beberapa unsur yang perlu diuji, sehingga itu memerlukan waktu. Kami memohon doa dan juga memohon pengertian kepada semua pihak untuk memberikan kesempatan kepada tim investigasi yang sedang bekerja di lapangan,” kata dia.
Wahyu memastikan bahwa pada saat yang tepat, Markas Besar TNI AD (Mabesad) akan menyampaikan hasil investigasi tersebut kepada publik. Hingga saat ini, mereka masih menunggu hasil kerja tim investigasi yang masih berada di Garut untuk melakukan pendalaman.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: