5 hours ago
4
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, angkat suara terkait video viral yang memperlihatkan sejumlah pengusaha di Cilegon meminta proyek senilai Rp5 triliun tanpa melalui mekanisme tender kepada investor.
Kelompok tersebut, yang diduga merupakan oknum anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Cilegon, meminta proyek dari PT Chandra Asri Alkali (CAA), sembari mengintimidasi perwakilan kontraktor asal Tiongkok. Aksi itu terekam dalam video yang beredar luas di media sosial.
Menanggapi hal itu, Sahroni menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai organisasi Kadin.
“Saya tidak yakin budaya dan kebijakan Kadin seperti itu. Karena saya sendiri juga anggota Kadin, dan tidak pernah ada ceritanya Kadin memperbolehkan hal seperti itu. Justru dilarang keras oleh Ketum Kadin Pak Anin,” ujar Sahroni dalam keterangan tertulis, Rabu (14/5/2025).
Menurutnya, tindakan intimidatif demi meminta proyek merupakan bentuk premanisme, dan sama sekali bukan bagian dari etika berorganisasi yang dijunjung Kadin.
“Jadi, ini jelas bukan Kadin. Ini preman. Yang begini juga harus segera ditindak oleh Satgas Anti Premanisme dan usut semua oknumnya,” tegas politisi Partai NasDem itu.
Ia menekankan bahwa segala bentuk premanisme dalam dunia usaha harus diberantas, baik yang dilakukan oleh pihak luar maupun oleh pelaku usaha itu sendiri.
“Pak Presiden Prabowo sudah jelas minta untuk berantas premanisme dalam dunia usaha. Jadi, kalau ada bisnis yang didatangi atau dipalaki, di mana pun itu, harus ditindak,” lanjutnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
