
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan langkah diplomasi ekonomi dengan Amerika Serikat. Langkah ini diambil saat ketegangan dagang antara AS dan China mereda sementara selama 90 hari.
"Kan 90 hari ke depan (AS) dengan China pause. jadi kita memanfaatkan waktu itu untuk bernegosiasi dengan Amerika," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.
Pemerintah saat ini sedang mengkaji materi pembicaraan serta menyiapkan daftar komoditas strategis untuk dibawa dalam proses negosiasi tersebut.
Airlangga menambahkan, dari sisi makro ekonomi, penangguhan sementara ini belum dapat diartikan sebagai berakhirnya ketegangan dagang global.
"Market bereaksi positif tapi kan kita tidak bisa mengambil kesimpulan karena ini baru periode sementara," ucap dia, dikutip dari ANTARA.
AS dan China sebelumnya mencapai kesepakatan untuk menurunkan tarif secara drastis selama 90 hari, sebagaimana diumumkan dalam pernyataan bersama yang dirilis pemerintah AS pada Senin (12/5). Kesepakatan tersebut diperoleh setelah negosiasi intensif di Jenewa, Swiss, akhir pekan lalu.
AS menurunkan tarif atas produk China dari 145 persen menjadi 30 persen. Sementara itu, China memangkas tarif atas barang asal AS dari 125 persen menjadi 10 persen paling lambat 14 Mei.
Kesepakatan sementara ini memberi angin segar bagi pasar global serta menjadi titik penting dalam membangun hubungan dagang yang berkelanjutan, jangka panjang, dan saling menguntungkan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: