Kritik Larangan Posting MBG, P2G: Mestinya Sadar Malah Ceramah

2 hours ago 3
Ilustrasi siswa di Kabupaten Sragen menyantap menu makan bergizi gratis (MBG). (Ahmad Khairudin-Radar Solo)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kepala Bidang Advokasi Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Iman Zanatul Haeri menyoal larangan posting Makanan Bergizi (MBG) di media sosial. Menanggapi sejumlah larangan.

Ia mengungkapkan, siswa dilarang video MBG. Guru juga dilarang mengparodikan.

“Murid videokan MBG, langsung dilarang. Guru parodikan MBG, langsung dilarang. Kemudian muncul larangan-larangan memposting MBG di sekolah,” tulisnya di akun X pribadinya, dikutip Rabu (17/9/2025).

Ia mengungkapkan, orang tua dan guru seolah ditekan agar bertangggung jawab. Jika MBG bermasalah.

“Orang tua, guru dan sekolah ditekan agar ikut bertanggung jawab jika MBG bermasalah,” ucapnya.

“Sampai ketika guru dan siswa keracunan. Rumah sakit yang memberitakan, kebenaran tidak bisa dibungkam,” sambungnya.

Iman yakin, masyarakat selalu menemukan solusi dalam situasi terburuk. Seperti sejumlah tindakan yang memasukkan makanan MBG ke dalam tempat bekal.

“Orang tua atau masyarakat selalu menemukan solusi dalam situasi buruk.
Buka MBG, masukan kembali dalam tempat bekal, buang setelah pulang sekolah,” ujarnya.

Itu, menurutnya semata untuk menyelamatkan anak dari keracunan. Tapi di sisi lain berusaha tak menyinggung pemerintah.

“Semata-mata menyelamatkan anaknya dari keracunan tanpa harus menyinggung pemerintah yang punya program,” imbuhnya.

Namun alih-alih sadar. Iman mengatakan pemerintah malah menceramahi.

“Mestinya sadar, malah ceramah jangan lelah mencintai Indonesia, ceunah,” pungkasnya.
(Arya/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |